Scroll untuk baca artikel
Deskripsi Gambar Deskripsi Gambar
BeritaJakarta Dewa Nusantara News

Seminar Nasional Olahraga SIWO PWI Pusat “Menjaga Tradisi Medali Emas Olimpiade”, Di Putri Duyung Cottage, Ancol, Sabtu (17/2/2024)

116
×

Seminar Nasional Olahraga SIWO PWI Pusat “Menjaga Tradisi Medali Emas Olimpiade”, Di Putri Duyung Cottage, Ancol, Sabtu (17/2/2024)

Sebarkan artikel ini

Jakarta | Dewanusantaranews.com
Olimpiade Paris 2024 yang sudah di depan mata memantik perhatian dari seluruh pihak, tak terkecuali Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).

Bersamaan dengan gelaran Rapat Kerja Nasional PWI Pusat 2024 yang digelar di Candi Bentar Hall, Putri Duyung Resort, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu 17 Februari 2023, Seksi Olahraga Wartawan Indonesia (SIWO) Pusat menggelar agenda diskusi bertajuk “Seminar Olahraga Menjaga Tradisi Emas Olimpiade” dalam rangka Hari Pers Nasional 2024 bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

“Kami sebagai wartawan olahraga bertanggung jawab untuk menggelorakan bangsa. Menuju Olimpiade kita menggelorakan, kita beri berita baik, kita bicara mengenai harapan, apa yang kita bisa beri melalui olahraga,” kata Ketua Umum PWI Pusat, Hendry Ch Bangun.

Agenda ini turut menghadirkan sejumlah petinggi dari organisasi olahraga Tanah Air, mulai dari Staf Ahli Bidang Inovasi Kepemudaan dan Keolahragaan Kemenpora Yohan, Staf Ahli KONI Pusat Raja Parlindungan Pane, Komite Eksekutif NOC Indonesia (KOI) Wisnu Wardhana, Sekretaris Jenderal PP PBSI Komjen Pol Mohammad Fadil Imran, dan Kepala Bidang Luar Negeri FPTI Hendricus Mutter.

Baca Juga  Personel Polres Labuhan Batu Dan Bko Brimob Poldasu, Laksanakan Patroli Presisi

“Seminar ini digelar dalam rangka mengawal tradisi emas Indonesia di Olimpiade Paris 2024. Semoga seminar ini berjalan lancar dan bisa memberi hasil yang baik bagi perkembangan olahraga Indonesia,” kata Ketua SIWO PWI Pusat, Agus Susanto.

Berkaitan dengan Olimpiade, “Seminar Olahraga Menjaga Tradisi Emas Olimpiade” ini menghadirkan dua pembicara, yakni Fadil Imran selaku Sekjen PP PBSI dan Hendricus Mutter sebagai Kabid Luar Negeri FPTI (Federasi Panjat Tebing Indonesia).

Dalam paparannya, Fadil mengatakan PP PBSI saat ini tengah berusaha keras untuk membangkitkan prestasi bulutangkis Indonesia di tengah keterpurukan. Salah satu caranya dengan memaksimalkan peran teknologi melalui sport science.

“Inovasi teknologi berbasis sains dan optimalisasi teknologi data, teruji membawa prestasi bagi olahragawan dunia. Kuncinya adalah sport science, ini adalah sesuatu yg tak mungkin kita tak manfaatkan di Indonesia di samping manajemen olahraga yg baik,” ujar Fadil.

Baca Juga  Polres Labuhanbatu Ringkus Bandar Sabu: Wujudkan “Sumut Bebas Narkoba"

Jenderal Bintang Tiga ini mengatakan bahwa PBSI sangat serius menerapkan program ini sampai melakukan kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi di Indonesia untuk mengembangkan sport science.

Bahkan, Fadil menyebut PBSI tak hanya sekadar fokus di bagian itu saja. Mereka juga menerapkan psikologi olahraga, fisioterapi, serta sangat memperhatikan kondisi nutrisi dan medis para atletnya.

Hal itu dilakukan lantaran jadwal turnamen BWF yang sangat padat. Apalagi, Indonesia saat ini juga harus memenuhi target poin yang dibutuhkan untuk bisa menembus Olimpiade Paris 2024.

“Sekarang kami betul-betul menghitung atlet mana saja yang akan ikut di Road to Olympics. Kayak Apriyani/Fadia, gak mungkin kami sertakan mereka di enam turnamen tersisa. Sebab itu ada prioritas, mungkin French Open dan All England,” ucap Fadil.

Baca Juga  Kapolres Batu Bara Sambut Tim Audit Kinerja Triwulan II Itwasum Polri

“Kalau Anthony Ginting dan Jonatan sudah aman. Oleh karena itu, perlakuan kepada Jojo dan Ginting akan berbeda dengan ganda. Peak performance mereka diharapkan akan tiba di Juni besok,” jelasnya.

Tentu, segala perhitungan yang sudah dilakukan PBSI diharapkan bisa mengantarkan mereka meneruskan tradisi medali emas yang sudah berjalan sejak 1992. Meski, Fadil tak bisa menjanjikan apakah bulutangkis bisa menyumbangkan medali emas pada Olimpiade 2024 mendatang.

“Jadi, soal berapa medali yang diperoleh, saya tak bisa memberikan secara kuantitatif. Tapi, sebagai Ketua Tim Ad Hoc yang dipercaya mengemban tugas agar tradisi emas tetap berjalan, saya akan berbuat semaksimal mungkin,” kata Fadil.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *