Pekanbaru, Riau II – Dewanusantaranews.com — Peristiwa bentrokan antar Warga nyaris terjadi di Desa Bangun Jaya, Kecamatan Tambusai Utara, Kabupaten Rokan Hulu, Riau, tepatnya di Jalan masuk menuju Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) milik PT. Merangkai Artha Nusantara (PT.MAN), pada Senin (21/7/2025) pagi.
Tampak, ratusan Warga berbondong-bondong mendatangi lokasi PMKS PT. MAN dengan menggunakan kendaraan (Sepeda Motor, Mobil dan Mobil truk, red). Namun, sesampainya, di simpang masuk Pabrik, dihadang oleh ratusan kelompok Warga setempat yang menolak dan protes terkait rencana pembangunan Semenisasi dengan batasan tonase.
Massa dari kedua kubu itupun nyaris baku hantam (bentrok), dan saling adu argumen dilapangan. Situasi kian memanas, saat mobil Komando dengan seorang Orator aksi berdiri diatas Mobil Komando dari kubu sebelah hendak memaksa menerobos masuk ke Pabrik. Dorong dorongan pun terjadi dan nyaris baku hantam. Sejumlah aparat gabungan TNI/POLRI pun bersiaga dan mengawal ketat, serta mencoba menenangkan kelompok massa yang pro dan kontra, agar tidak terjadi keos.
Informasi dirangkum Media dilapangan (Fakta sebenarnya), bahwa, Warga yang berdomisili tetap di Desa Bangun Jaya tersebut, tepatnya,Warga RT.025/026 RW 07 Dusun III yang bermukim di sekitar PMKS PT MAN pada prinsipnya mendukung program Pembangunan Desa, termasuk proyek Semenisasi dari Pemerintahan Desa setempat. Namun, Warga setempat, dengan tegas menolak adanya aturan tentang pembatasan muatan kendaraan (tonase,red) menuju PMKS PT.MAN. Dimana, hanya kendaraan dengan Kapasitas 6000 Kg (6 Ton) yang diizinkan boleh melewati akses Jalan tersebut setelah di bangun Semenisasi.
“Lucu ,aneh, Mereka bukan tinggal disini, kok malah Mereka yang demo dan ngotot mensemenisasi jalan ke Pabrik ini, Mestinya, kami lah yang demo, karna, Kami yang tinggal menetap disini, “ucap seorang emak emak warga sekitar pabrik, dengan nada kesal.
“Dari awal, sudah Kami sampaikan, jangan ada pembatasan tonase, sebab di Pabrik ini tempat suami Kami mencari nafkah”, timpal Ibu ibu lainnya.
Aksi unjuk rasa semakin memanas saat pendemo menurunkan (membongkar) material pasir/sirtu di jalan masuk ke Pabrik untuk bahan semenisasi yang mendapat penolakan dari warga sekitar Pabrik,karna pembatasan tonase.
Kericuhan terjadi selama lebih kurang 2 jam. Tampak, Puluhan personil Polisi dari Polres Rokan Hulu dan Polsek Tambusai Utara, Polsek Tambusai, dan lainnya, berupaya semaksimal mungkin mengamankan jalannya aksi massa dari kedua kubu.
“Saya minta Masyarakat untuk menahan diri. Jangan ada yang anarkis, Kami hadir disini dalam rangka menjaga dan memastikan kamtibmas, tidak ada kepentingan lainnya,”.ujar Kapolsek Tambusai Utara AKP Toni ditengah kerumunan Massa.
Kemudian, tak berselang lama ,terlihat hadir kades Bangun Jaya ,Yusrianto yang langsung menuju mobil komando pendemo ,disusul kedatangan Camat Tambusai Utara Sunarji S.Pd.